Beberapa contoh peristiwa yang mengejutkan tentang air yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit peserti “PERISTIWA PONIRAN” yang menemukan batu yang katanya berkhasiat menyembuhkan hanya dengan menyelupkan batu kedalam air entah kenapa para “pasien” merasa sehat setelah meminumnya , mengapa ??
pengobatan alternatif yang menggunakan media air dengan do’a dan pasien yang meminumnya merasa sembuh , mengapa ?
Islam mengajarkan kita untuk membaca do’a sebelum makan dan minum , mengapa ?
Adalagi peristiwa seseorang yang menderita penyakit akut melakukan permohonan yang begitu dalam terhadap Sang Khaliq dengan Shalat malam secara menakjubkan penyakit yang diderita berangsung hilang membuat Dokter tercengang , darimana datangnya kesembuhan itu ?
Mari kita caritahu .
Air Dalam Sudut Pandang Biologi
Dari sudut pandang biologi, air memiliki sifat-sifat yang penting untuk adanya kehidupan. Air dapat memunculkan reaksi yang dapat membuat senyawa organic untuk melakukan replikasi. Semua makhluk hidup yang diketahui memiliki ketergantungan terhadap air. Air merupakan zat pelarut yang penting untuk makhluk hidup dan adalah bagian penting dalam proses metabolisme. Air juga dibutuhkan dalam fotosintesis dan respirasi. Fotosintesis menggunakan cahaya matahari untuk memisahkan atom hidroden dengan oksigen. Hidrogen akan digunakan untuk membentuk glukosa dan oksigen akan dilepas ke udara.
Ciri-ciri Air yang Layak Minum
Ciri-ciri Air yang Layak Minum
a. Jernih, tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna.
b. Suhunya sebaiknya sejuk dan tidak panas.
c. Bebas unsur-unsurkimia yang berbahaya seperti besi (Fe), seng (Zn), raksa (Hg) dan mangan (Mn).
d. Tidak mengandung unsur mikrobiologi yang membahayakan seperti coli tinja dan total coliforms.
b. Suhunya sebaiknya sejuk dan tidak panas.
c. Bebas unsur-unsurkimia yang berbahaya seperti besi (Fe), seng (Zn), raksa (Hg) dan mangan (Mn).
d. Tidak mengandung unsur mikrobiologi yang membahayakan seperti coli tinja dan total coliforms.
Sains Semu Air
Ikatan hidrogen antar molekul air yang membuatnya dapat membentuk kelompok atau klaster, Profesor Masaru Emoto, seorang peneliti dari Hado Institute di Tokyo, Jepang pada tahun 2003 melalui penelitiannya mengungkapkan suatu keanehan pada sifat air. Melalui pengamatannya terhadap lebih dari dua ribu contoh foto kristal air yang dikumpulkannya dari berbagai penjuru dunia, Emoto menemukan bahwa partikel molekul air ternyata bisa berubah-ubah tergantung perasaan manusia disekelilingnya, yang secara tidak langsung mengisyaratkan pengaruh perasaan terhadap klasterisasi molekul air yang terbentuk oleh adanya ikatan hidrogen. Emoto juga menemukan bahwa partikel kristal air terlihat menjadi "indah" dan "mengagumkan" apabila mendapat reaksi positif disekitarnya, misalnya dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Namun partikel kristal air terlihat menjadi "buruk" dan "tidak sedap dipandang mata" apabila mendapat efek negatif disekitarnya, seperti kesedihan dan bencana. Lebih dari dua ribu buah foto kristal air terdapat didalam buku Message from Water (Pesan dari Air) yang dikarangnya sebagai pembuktian kesimpulan nya sehingga hal ini berpeluang menjadi suatu terobosan dalam meyakini keajaiban alam. Emoto menyimpulkan bahwa partikel air dapat dipengaruhi oleh suara musik, doa-doa dan kata-kata yang ditulis dan dicelupkan ke dalam air tersebut. Sampai sekarang Emoto dan karyanya masih dianggap kontroversial. Ernst Braun dari Burgistein di Thun, Swiss, telah mencoba dalam laboratoriumnya metoda pembuatan foto kristal seperti yang diungkapan oleh Emoto, sayangnya hasil tersebut tidak dapat direproduksi kembali, walaupun dalam kondisi percobaan yang sama.
Molekul air berubah
Sample sample air yang diberi label atau kata kata dan gambar tertentu lalu dibekukan pada suhu yang sangat rendah, kemudian gambar molekul air tersebut diambil dengan menggunakan microcamera yang berlensa sangat sensitif. Responnya sangat mengejutkan, dimana sample air yang dilabeli kalimat kalimat bahasa yang baik, penuh cinta kasih akan menghasilkan bentuk molekul hexagonal (persegi enam) yang sangat indah bagai kristal, mutiara warna warni,. Sebaliknya, yang dilabeli kata kata atau bahasa yang buruk memunculkan bentuk molekul yang jelek, tidak beraturan, .
Ada percobaan lain, yaitu dua gelas nasi yang masing masing diberi label “Terima Kasih” dan “Kamu Bodoh”, setelah beberapa hari ternyata yang berlabel jelek (Kamu Bodoh) cepat berubah menjadi basi berwarna hitam, sedangkan yang diberi bahasa yang baik (Terima Kasih) merseponnya dengan warna kuning cerah.
Adanya molekul air yang berbentuk kristal hexagonal yang indah tersebut diyakini bisa memberikan efek posistif terhadap manusia, termasuk kesehatannya. Itu semua bisa dihasilkan, jika kita senantiasa memperlakukan apa saja dengan baik yaitu menggunakan bahasa yang baik didalam berkomunikasi.
Ketika kita menyaksikan seorang kyai membacakan do’a dengan segelas air, lantas diberikan kepada seseoarang guna di manfaatkan untuk mengobati suatu penyakit, kini nampaknya menjadi logis bisa memiliki efek kesembuhan, karena bahasa do’a menghembuskan kalimat kalimat berkonotasi positif yang tentunya akan direspon positif pula oleh air. Air Zam-zam adalah contoh kualitas air terbaik didunia, boleh jadi ini merupakan akibat dari jutaan manusia yang bekunjung ke sana atau tempat sumber air tersebut berada senantiasa mengumandangkan kalimat kalimat do’a yang sangat bermakna.
Badan manusia, 70 % terdiri atas air untuk proses metabolisme tubuhnya itu sendiri. Oksigen dan sari pati makanan akan di alirkan keseluruh jaringan tubuh melalui media air dan darah. Jangankan kekurangan air dalam tubuh, air yang masuk kedalam diri manusia dengan kualitas rendah saja, dapat membuat manusia menjadi tidak produktif, lemah, berpenyakit dan mati.
Jika menilik dari hasil penelitian tersebut diatas, kualitas air bisa dibentuk juga dari prilaku kita terhadap air itu sendiri melalui bahasa yang baik (positif). Oleh karena tubuh kita didominasi oleh kandungan air, maka logikanya, jika kita keseringan memakai bahasa dengan kata kata yang negatif, tentu respon tubuh menjadi negatif pula. Akibatnya, tentu bisa kita analisa sendiri. Perhatikan, orang yang sering marah marah, cenderung temperamantal, keceriaan tidak pernah nampak. Sebaliknya, mereka yang selalu bertutur kata baik cahayanya akan selalu muncul ke permukaan.
Disaat kita berbicara dengan saudara, kerabat, teman bahkan dengan orang yang sedang membenci kita sekalipun, bilamana kita menggunakan bahasa dengan kalimat yang baik, tentu efeknya akan direspon balik dengan baik, malah secara emosional bisa menjadi labih akrab lagi, bahkan kedamaian akan terukir dari situ. Apa itu juga menunjukkan bahwa kualitas molekul air didalam badan kita yang sedang berkomunikasi tersebut juga merespon positif?. Bisa iya, jika merujuk pada penelitian DR. Masaru Emoto tersebut diatas sebagai analoginya.
Dengan demikian, bahasa sangat penting dalam tata kelola kehidupan didunia termasuk juga ketika kita berinteraksi dengan makhluk Tuhan lainnya. Tidak salah jika ada pameo berbahasa ‘bule’ “garbage in garbage out” atau “yang masuk sampah keluar sampah pula.”
Dengan membiasakan diri berpikir positif, maka sesungguhnya kita akan mampu menghambat energi negatif yang akan menghantam kita, entah berupa penyakit, stress, sihir dll. Hal ini telah dibuktikan pula oleh Masimoto yaitu air yang telah diberi doa/kalimat positif ternyata masih tetap membentuk kristal meski kemudian diperdengarkan kata-kata negatif. Jadi tunggu apa lagi !?? berpikirlah positif mulai sekarang!!
BAGAI MANA DENGAN ANDA ??
YOK BERFIKIRAN DAN BERKATA YANG BAIK UNTUK DIRIKITA DAN LINGKUNGAN KITA
Salam Sehat Selalu
A'an
0 comments:
Post a Comment