Batu Satam Perhiasan Khas Belitung Yang Datang Dari Langit

Batu Satam

Ada yang tau apa itu satam??? Yaaa… satam adalah nama batu yang berasal dari pulau Belitung.
Batu ini berwarna hitam dengan bentuk dasar permukaan yang tidak beraturan dan kasar.
Masyarakat Belitung mengatakan bahwa batu ini berasal dari benda langit yang jatuh ke bumi sejak beribu-ribu tahun yang lalu.
Mereka menyebutnya dengan meteor. Oia, boleh kalian cari dimanapun bahwa batu satam ini hanya ada di pulau Belitung saja loh.

Kalian tidak akan menemukan batu ini di manapun kalian mencarinya.
Di Belitung sendiri batu satam ini di jadikan sebagai ikon dari pada ibu kota Belitung yaitu Tanjung Pandan.
Di tengah-tengah pusat kota ini anda akan melihat raplika raksasa batu satam tersebut.
karena batu satam memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat Belitung sehingga mereka meletakannya di tengah-tengah ibu kota Tabjung Pandan.

Batu satam ini tidak sulit di temukan jika anda sudah berada di Belitung.
Batu satam ini tersedia di toko-toko emas di Belitung dan di tempat yang khusus menjual batu satam ini.
Biasanya batu satam ini di gunakan sebagai batu hias.
Biasanya mereka menggunakan batu satam untuk di jadikan perhiasan.
Seperti buah kalung, batu cincin, anting-anting dan bentuk perhiasan lainnya.

Biasanya para wanita yang lebih suka menggunakan batu satam ini sebagai perhiasan mereka –
karena mereka menganggap bahwa batu satam ini sangat langka dan hanya bisa di temukan di Belitung saja.
Namun para pria ternyata juga senang menggunakan batu satam ini sebagai perhiasan.
Mereka lebih banyak menggunakan cincin yang menggunakan batu satam di atasnya.
Biasanya memang satam banyak di gunakan sebagai batu perhiasan.

Ukuran dari batu satam ini bervariasi. Mulai dari yang besar, sedang sampai yang kecil.
Dan ternyata batu satam ini tidak bisa pecah walaupun terjatuh dan terhempas dengan keras.
Karena batu satam ini konon memiliki daya magnet yang sangat kuat.
Untuk harga dari pada batu satam ini di jual dengan harga bervariasi.
Mulai dari ratusan ribu hingga jutaan bahkan puluhan juta rupiah.
Dan itu tergantung dari pada ukuran batu satam tersebut.

      

Jika anda ingin membeli batu satam yang asli anda tidak perlu khawatir.
Saya memiliki tips yang dapat membantu anda untuk membedakan batu satam yang asli dengan batu satam yang palsu.
Maklum saja tidak banyak orang yang jujur di dalam berbisnis.

Ya kita setidaknya harus waspada agar barang yang ingin kita beli tersebut memang benar-benar barang yang asli.
Tipsnya adalah sebelum anda membeli batu satam tersebut, cobalah anda letakan batu satam tersebut di kedua ujung kuku jempol anda dengan posisi jempol atas dan bawah.
Sedangkan batu satam tersebut anda letakan di tengah-tengah antara posisi kedua kuku jempol anda.

Jika anda perhatikan dengan cermat, maka batu satam tersebut akan berputar di atas kuku anda.
Jika dia berputar, maka batu tersebut asli.
Ini adalah salah satu tips untuk membedakan batu satam yang asli dan yang palsu.

Tentu saja bagi batu satam yang palsu, tidak akan berputar.
Anda akan merasakan hal yang terunik yang tidak akan pernah anda temukan pada jenis batu manapun.
Karena batu ini sangat unik.

Namun dibalik keunikannya ini, masyarakat banyak menyalahgunakan batu ini untuk di jadikan sebagai media pengobatan dan hal-hal yang berbau magic/mistis.
Mereka percaya bahwa batu satam memiliki energi yang sangat kuat di dalam hal-hal tersebut.
Mereka menggunakan batu satam sebagai media peramalan.
Namun ada juga yang mengatakan bahwa batu satam ini berkhasiat bagi kesehatan bila kita memakainya.
Namun itu semua tergantung dari kita sendiri yang menggunakan batu tersebut.
Dan baiknya kita menggunakannya untuk hal-hal yang positif saja dan semoga bermanfaat

Note :
Batu satam sebesar kacang tanah ( isinya ) harga Rp125.000,-
Bila batu tsb kita letakan di atas permukaan kaca dengan posisi datar
Kemudian ujung kuku ibu jari kita dekatkan ke batu tsb dengan jarak sekitar 2 mm maka batu tsb akan berputar dengan sendirinya

Jangan lupa kita masih ada stock batu meteor yg jatuh di Bone, Sulawesi Selatan pada tgl 8 Okt 2009