Gambar dari bantennews.com |
"Sebuah cacatan kaki di pojok warkop"
Tanggal 9 April adalah pesta demokrasi yang dielu elukan sebagian caleg dan simpatisan partai politik , sebelumya adalah masa kampanye dengan program program yang menggiurkan , mengumbar janji yang berulang ulang namun tidak ada perubahan yang dijanjikan , kalaupun ada hanya ±10% dari janji yang disampaikan .Dibeberapa daerah malah menganggap ini adalah masa untuk memperebutkan kekuasaan , berbagai upaya intimidasi terhadap partai lain dilakukan demi terpilih menjadi "Wakil" Rakyat .
Belum lagi menjatuhkan lawan politik dengan cara membuat isu isu , mengangkat kesalahan lawan politik mempublikasikan di media massa dan sosial , sementara disisi lain mereka membuat team anti perusak pencitraan , jika ada lawan politik berbuat yang sama maka segera di hapus atau dihilangkan dari dunia maya dengan cara di hack , mereka hanya sibuk mengurus kekurangan dan keburukan partai lain padahal partainya lebih parah .
Inilah potret politik di negara kita , semua mengklaim bahwa "kamilah" wakil rakyat !!!.
Namun benarkah mereka mewakili rakyat ? Mewakili abstain di sidang, korupsi, kolusi, jalan jalan . Apakah ini yang diinginkan rakyat untuk diwakili ?
Masyarakat banyak melihat dan menyaksikan bahwa sebenarnya sebahagian dari mereka bukan mewaliki suara rakyat tetapi mewakili partai , sibuk mengurus partai , sibuk mengurus "uang kembali" yang dikeluarkan selama kampanye .
Apakah hal yang disebutkan diatas terulang lagi ?
Akankan setelah 9 April ini Indonesia akan terwakili ? Semua kembali kepada hati nurani para calon yang mempromosikan program program mereka , mempromosikan kehebatan kehebatan mereka , namun sangat minim mempertunjukkan jerihpayahnya untuk mewakili rakyat , jerih payahnya memperjuangkan apa yang diinginkan rakyat . Masa Kampanye adalah masa dimana mereka tiba-tiba peduli dan dekat dengan rakyat setelah itu ?
Pernahkah mereka turun melihat rakyat ?
Pernahkah lagi mereka blusukan keluar masuk pasar dan kampung melihat rakyat ?
Darimana mereka mengklaim bahwa mereka sudah mewakili jeritan masyarakat tanpa tahu mau nya masyarakat itu apa ?
Kami hanya ingin wakil rakyat , bukan wakil partai !!!
Rangkuman ocehan di Pojok warkop ini kutulis untuk mereka yang "Mengklaim" WAKIL RAKYAT .
Jangan kembalikan Indonesia ke Zona Zero Kilometer dalam sebuah cacatan lain saya di Nol Kilometer
Salam
ANNUHSI ǁ™ᵃᵃᶰ™ǁ TSA
2 comments:
Wah betul banet.. kita hanya butuh wakil rakyat yg jujur..
Setujuh mas yahya :)
Post a Comment