Etika Berbisnis

Salam sukses sobat pengunjung

Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.

Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.

Dalam dunia bisnis kita tidak terlepas dari yang namanya badan pembiayaan baik Bank maupun Lease .
Jika kita berkiprah pada trading company tentunya dalam menjual sebuah product yang diageni untuk kebutuhan customer dan beberapa customer biasanya akan sedikit fanatik dengan sebuah merk karena merasa sudah nyaman atau sudah familiar dengan product tersebut.

Adalah dunia automotif yang mana kehandalan dan dukungan teknis sebuah product menjadi fokus penting untuk mencari dan merebut pasar , kepiawaian seorang salesman untuk menjelaskan dan meyakinkan calon customer akan product yang akan ditawarkan merupakan hal penting jika berhadapan dengan New Customer , dalam keadaan normal tentunya ini menjadi deal yang baik selama kita menawarkan sebuah product dengan penjelasan yang baik tanpa "over promise" dan menghalalkan segala cara .
Bagai mana dengan kompetisi antar competitor ?
Kita akan sepakat bahwa ada sebuah etika dalam berbisnis yang tidak etis untuk dilanggar , karena akan berakibat buruk bagi perusahaan kita kedepan apa bila apa yang kita sampaikan ke Calon customer adalah blaffing belaka dan menjelek jelekkan merk lain dengan memberikan informasi yang keliru pada customer , celakanya merk yang kita jelek jelekkan ternyata lebih bagus dari apa yang kita sampaikan , dan jika calon customer mengetahuinya tentunya berakibat buruk bagi kita dan perusahaan karena salesman adalah ujung tombak trading company .

Dalam penjualan terutama automotif disetiap transakasi juga akan berkerjasama dengan badan pembiayaan , seperti Bank dan Lease , dua penyokong keuangan ini siap membantu para customer yang bembutuhkan sokongan dana berbentuk kredit untuk membeli product yang kita jual , Badan pembiayaan ini tentunya harus bersikap netral tampa memihak pada satu merk saja karena akan berimbas pada perputaran keuangan badan pembiayaan itu sendiri , jika hanya mensupport satu merk saja sementara merk lain mempunyai pergerakan penjualan yang bagus tentunya menjadi lahan pula bagi kompettitor dadan pembiayaan tersebut ,
Dari penjabaran diatas tentunya tidak semua bisnis proses berjalan dengan baik karena beberapa faktor , kunci keberhasilan sebuah transaksi hanya akan bergantung pada sebuah badan pembiayaan apabila para salesman sudah melakukan bagiannya dengan baik kebanyakan kegagalan transaksi berada pada fihak pembiayaan .

Kegagalan penjualan ini tentunya menjadi pukulan hebat bagi seorang salesman karena usaha yang ia lakukan tidak membuahkan hasil , dalam fase ini merupakan fase dimana etika berbisnis kita diuji , karena bukan tidak mungkin seorang salesman atau trading company menghalalkan segala macam cara dengan berkerja sama pada fihak Bank atau lease dengan menjanjikan fee jika bisa meloloskan product yang di jual ke customer , ini merupakan kemelorotan moral bisnis .

Dalam beberapa kasus yang terpantau oleh penulis sendiri ini benar benar terjadi , bahkan salesman yang sudah membawa aplikasi ke sebuah badan pembiayaan pada sa'at finalisasi transaksi secara mengejutkan customer tersebut deal dengan merk lain , dan hal ini sering berulang dan dialihkan pada merk yang sama atau barang second .

Mengapa hal ini terjadi ?
Bukan rahasia lagi kalau sisi lain dari manusia adalah mengejar materi dan sisi kebutuhan akan materi pribadi inilah yang membuat sebuah badan pembiayaan yang dipimpin oleh orang yang kurang profesional nenjalankan bisnis dengan melanggar yang kita sebut ETIKA BISNIS .

Memanfa'atkan kelemahan keuangan calon pembeli dan batas waktu pangadaan membuat calon pembeli tidak punya pilihan lain selain menuruti kearogansian personal dalam badan pembiayaan tersebut yang merasa semua customer bargantung padanya di daurah operasi badan tersebut.

Hal ini oleh beberapa Bank atau lease dari luar daerah tersebut menjadi lahan baru yang menjanjikan dan berusaha merebut Monopoli pembiayaan yang ada di daerah yang di monopoli sehingga "mata" customer lebih terbuka dan lebih bebas menentukan merk yang diinginkan dan lebih merdeka dalam menentukan pembiayaan dari luar daerah karena tidak ada upaya untuk menghancurkan dan mengalihkan keinginan customer dalam memilih merk yang dianggap cocok untuk bisnis mereka .

Sungguh ini hal yang sangat disayangkan karena sebenarnya Badan pembiayaan lokal berpotensi besar dalam meraup penjualan jasa pambiayaan seandainya badan tersebut lebih bijak dan lebih profesional , untuk apa hanya menjual 10 jika pergerakan pasar sebenarnya 30 ?!. Dan 20 itu di biayai oleh badan pembiayaan dari luar daerah tersebut ? .

Tulisan ini hanya untuk menyadarkan kita bahwa bertapa pentingnya sebuat Etika Bisnis , karena jika kita faham dengan konsep etika dalam berbisnis tentunya kita lebih sukses lagi dari apa yang kita anggap achievement sekarang sudah baik , padahal kita mampu mencapai lebih baik lagi dari yang ada sekarang , dan hubungan kita kepada selasi bisnis dan customer menjadi lebih baik pula.





Salam sukses

TSA