Thursday, February 13, 2014
2
Cerita ini diadopsi dan dimodifikasi dari Buku Stephen R. Covey 'Seven Habits of Highly Effective People'.

Dalam suatu perjalanan, kereta api memperlambat lajunya dan berhenti di suatu stasiun. Naiklah seorang ibu dengan 2 anaknya yang masih kecil-kecil ke dalam salah satu gerbong.

Penumpang sudah cukup padat. Beruntung sang ibu dan kedua anaknya bisa mendapatkan tempat duduk.

Awalnya kedua anak kecil itu duduk tenang. Tak lama kemudian, mereka mulai berlarian sambil berteriak-teriak.

Mereka juga naik ke tempat duduk, menarik bacaan para penumpang. Keduanya membuat suasana jadi gaduh dan tidak nyaman.

Setelah cukup lama menahan diri, seorang bapak yang duduk di sebelah sang ibu menegur, "Kenapa anda membiarkan saja kedua anak anda membuat ribut dan mengganggu seisi gerbong?"

Seakan baru tersadar, sang ibu menjawab perlahan, "Saya masih bingung bagaimana menjelaskan kepada mereka begitu kami sampai di RS untuk menjemput jenasah ayahnya."

Ternyata sang ibu mendapat pemberitahuan bahwa suaminya sudah menjadi jasad di RS karena meninggal dalam kecelakaan. Dia sekarang dalam perjalanan dengan anak-anaknya ke RS.

Seketika si bapak yang bertanya terdiam. Segera dari mulut ke mulut tersebar informasi tsb dan semua penumpang yang tadinya merasa terganggu, berganti iba dan simpati.

Alih-alih marah kepada anak-anak yang gaduh dan ibunya yang terlihat cuek, sebagian penumpang malah mulai ikut bermain dan bercanda dengan kedua anak itu.

Setelah mengetahui lengkap/persis apa yang terjadi, reaksi penumpang berbalik 180 derajat.

Demikianlah dalam kehidupan. Mengetahui lengkap dibanding hanya sebagian, sangat mungkin membuat perbedaan respon seseorang terhadap suatu masalah/kejadian.

Di saat anda mau marah, jika memungkinkan, cobalah tahan sejenak dan cari tahu lebih banyak. Dengan tambahan informasi, mungkin kemarahan anda jadi batal sehingga tidak muncul penyesalan kemudian.


Salam Sukses

TSA

2 comments:

Wahyu Eka Prasetiyarini said...

iya pengen nya sih getu, kita analisa dulu baru deh bertindak. Tapi kadang nggak sempet juga hehehe :D

Tengku Said Annuhsi said...

hahahahahaha, banget Bu
kita kadang susah untuk memutuskan tindakan dalam keadaan tertekan dan panik , biasanya kita lansung bertindan dan setelah itu baru mikir :D

CARI ARTIKEL LAIN

TEKNIK

More on this category »

KEHIDUPAN

More on this category »

PEKERJAAN

More on this category »