Wednesday, April 30, 2014
2
Anak adalah titipan dari sang pencipta untuk kita dan pasangan , namun seiring perjalanan waktu si anak mulai ke tahap balita ada ada saja ulah dan tingkahnya yang menggemaskan dan menjengkelkan ( bagi sebagian orangtua ) , seiring berjalan waktu si anak pun beranjak remaja , dimana tahap ini adalah tahap kirisis bagi orangtua , namun seberapa besar perhatian kita pada anak ? seberapa berharganya anak bagi kita ?

Harga Anak Bagi Kita

Bisa kah kita mengukur harga anak dengan materi ? , mungkin kita akan kembali mereview kejadian awalmula si anak dan sudah payahnya ibu mengandung , menjaga nutrisi , membelainya setipa hari , rajinnya kita menciun ketika bayi karena hasil buah cinta kita bersama pasangan , Maka kita bisa membayangkan harga seorang anak . Bisa kah anda menakar Harga nya setelah proses diatas ?! Pasti bingung bukan ?

Anak Balita

Menangis adalah komunikasi yang mereka anggap efektif , karena dengan menangis dahulunya dia lansung diperhatikan , namun ketika barang berharga kita rusak semisal kanvas atau kaca lemari pecah kita dengan emosinya memarahi anak . Ternyata harga benda kaca lebih bernilai bagi kita , sementara anak menangis karena dimarah itu tanda minta diperhatilan dan dima'afkan kita acuhkan dan malah memicu kemarahan yang lain berharga kah mereka bagi kita ? Saya yakin anda bisa menjawabnya dalam hati .

Anak Remaja 

Sa'at gejolak dan perubahan hormon yang meningkat disa'at itulah emosi si anak labil ( istilah anak gaul , mencari jati diri ) .
Disaat ini sa'at krisis bagi orang tua
Pict by  www.theguardian.com

Karena nilai anak tak bisa diukur dg materi,tak ternilai..!
Tapi benarkah anak itu tak ternilai?

Kadang2 atau mungkin seringkali anak bernilai sangat rendah di mata orangtua..
Kadang dia lebih rendah dari sebuah guci kristal.
Ketika guci itu pecah tanpa sengaja, maka rasa marah kemudian memecahkan perasaan anak, merendahkan nilai anak...
guci lebih berharga saat itu..!
Kadang dia lebih rendah nilainya dari sebuah mangkok atau piring.
Yg jika pecah, suara kemudian meninggi memecahkan hati sang anak.
Atau lbh rendah dari semangkok sayur yg tertumpah, karena tangan kecilnya berusaha membantu ibu di dapur.
Mata yg melotot terasa lbh pantas walaupun harus menumpahkan air mata sang anak...!
Atau lbh rendah dari sebuah mobil baru yg jika tergores, maka goresannya dianggap lbh berbahaya ketimbang goresan luka di hati sang anak...
Kadang anak jg lbh rendah nilainya dibanding facebook atau BBM an....
sehingga lebih banyak waktu dan keseriusan yg dihabiskan utk facebook,BBM dan nonton bola ketimbang mendengarkan cerita anaknya di sekolah..
Kadang anak lbh rendah nilainya dari handphone..
"gak boleh nanti rusak...!"

kekhawatiran HP rusak lbh besar dibanding kekhawatiran rusaknya perasaan sang anak.
Berapa nilai anak bagi kita? Adalah sejauh keikhlasan kita menahan diri hingga tidak merusak hatinya....

Adalah sejauh kemampuan kita menempatkan harga dirinya jauh diatas benda2 mati yg kita miliki...


Salam Orangtua Cerdas

TSA

2 comments:

Wahyu Eka Prasetiyarini said...

yang jelas bahwa harga anak tak ternilai harga nya ya pak :)

Tengku Said Annuhsi said...

iya Bu Ririn
tak ternilai dengan harta :)

CARI ARTIKEL LAIN

TEKNIK

More on this category »

KEHIDUPAN

More on this category »

PEKERJAAN

More on this category »