PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) telah mengakuisisi lahan di daerah Kalimantan Barat (Kalbar) seluas 16.000 hektar. Lahan tersebut akan digunakan perseroan untuk menanam sawit guna meningkatkan produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) perseroan.
Perseroan menargetkan produksi CPO ditargetkan mencapai 1,7 juta ton tahun ini, naik dari produksi tahun sebelumnya sebesar 1,4 juta ton.
"Kita dapat lahan di Kalbar 16 ribu hektar. Tahun ini sudah siap ditanam. Kontribusinya terhadap perseroan 3 tahun lagi," kata Head of Public Relation AALI Tofan Mahdi saat ditemui di Hotel Crown, Jakarta, Selasa (26/2/13).
Dia menjelaskan, biaya akuisisi lahan tersebut diambil dari 30% belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan tahun ini sebesar Rp 2,5 triliun-Rp 3 triliun. Capex tersebut berasal dari kas perseroan sebesar 60%, sementara sisanya dari pinjaman bank.
"Perkiraan 30 persen capex buat akuisisi lahan termasuk yang 16.000 hektar," kata Tofan.
Tofan merinci, capex tersebut juga akan dibagi untuk pabrik kelapa sawit (mill) 20%, plantation 35%, pembangunan pabrik dan pelabuhan 28%, sementara sisanya akan digunakan untuk penanaman dan perawatan.
Sementara itu, dia menambahkan, perseroan juga saat ini tengah mencari lahan untuk membangun pabrik. Pabrik tersebut nantinya akan digunakan untuk memproduksi produk turunan dari kelapa sawit. Saat ini, pihaknya tengah mencari lokasi yang tepat untuk pembangunan pabrik tersebut.
"Kita juga mau bangun pabrik. Mau ke refinery, kita lagi siapin untuk bangun industri hilir. Kita cari lokasi yang dekat pelabuhan. Produk turunan belum sampai minyak goreng. Mungkin cari di Jawa atau Sulawesi," ujarnya.
Saat ini, Tofan menyebutkan, total lahan tertanam milik perseroan sebesar 272.994 hektar.
Sumber : Detik.com
Semoga bermanfa'at
TSA
Perseroan menargetkan produksi CPO ditargetkan mencapai 1,7 juta ton tahun ini, naik dari produksi tahun sebelumnya sebesar 1,4 juta ton.
"Kita dapat lahan di Kalbar 16 ribu hektar. Tahun ini sudah siap ditanam. Kontribusinya terhadap perseroan 3 tahun lagi," kata Head of Public Relation AALI Tofan Mahdi saat ditemui di Hotel Crown, Jakarta, Selasa (26/2/13).
Dia menjelaskan, biaya akuisisi lahan tersebut diambil dari 30% belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan tahun ini sebesar Rp 2,5 triliun-Rp 3 triliun. Capex tersebut berasal dari kas perseroan sebesar 60%, sementara sisanya dari pinjaman bank.
"Perkiraan 30 persen capex buat akuisisi lahan termasuk yang 16.000 hektar," kata Tofan.
Tofan merinci, capex tersebut juga akan dibagi untuk pabrik kelapa sawit (mill) 20%, plantation 35%, pembangunan pabrik dan pelabuhan 28%, sementara sisanya akan digunakan untuk penanaman dan perawatan.
Sementara itu, dia menambahkan, perseroan juga saat ini tengah mencari lahan untuk membangun pabrik. Pabrik tersebut nantinya akan digunakan untuk memproduksi produk turunan dari kelapa sawit. Saat ini, pihaknya tengah mencari lokasi yang tepat untuk pembangunan pabrik tersebut.
"Kita juga mau bangun pabrik. Mau ke refinery, kita lagi siapin untuk bangun industri hilir. Kita cari lokasi yang dekat pelabuhan. Produk turunan belum sampai minyak goreng. Mungkin cari di Jawa atau Sulawesi," ujarnya.
Saat ini, Tofan menyebutkan, total lahan tertanam milik perseroan sebesar 272.994 hektar.
Sumber : Detik.com
Semoga bermanfa'at
TSA
0 comments:
Post a Comment